SBMPTN 2018 akan segera digelar tak lama lagi. Ada perubahan signifikan pada prosedur penilaiannya. Kalau selama ini kita mengenal penilaian untuk setiap soal yang dijawab benar, salah, dan kosong adalah masing-masing +4, -1, dan 0. Maka sekarang tidak akan ada lagi pengurangan nilai. Mengingat setiap soal akan diboboti sesuai dengan tingkat kesulitan pada soal-soal SBMPTN 2018 tersebut.
Tujuan dibuatnya pembobotan nilai +4, -1, dan 0 tersebut adalah agar siswa tidak lagi mencoba-coba menjawab secara acak dan ngawur demi mendapat nilai sebanyak-banyaknya.... Jadi dia akan mencoba menjawab soal yang menurutnya mudah terlebih dahulu. Namun, sekarang hal tersebut tidak lagi dapat dilakukan, karena setiap soal dinilai dengan pendekatan response butir. Artinya jika banyak yang menjawab benar, maka bobot nilainya akan kecil. Tetapi jika soal tersebut hanya sedikit yang mampu menjawab benar, maka bobot nilainya akan besar. Sekilas gambarannya adalah seperti demikian.
Berikut ini adalah salinan ralat siaran pers untuk sistem penilaian SBMPTN 2018:
Tujuan dibuatnya pembobotan nilai +4, -1, dan 0 tersebut adalah agar siswa tidak lagi mencoba-coba menjawab secara acak dan ngawur demi mendapat nilai sebanyak-banyaknya.... Jadi dia akan mencoba menjawab soal yang menurutnya mudah terlebih dahulu. Namun, sekarang hal tersebut tidak lagi dapat dilakukan, karena setiap soal dinilai dengan pendekatan response butir. Artinya jika banyak yang menjawab benar, maka bobot nilainya akan kecil. Tetapi jika soal tersebut hanya sedikit yang mampu menjawab benar, maka bobot nilainya akan besar. Sekilas gambarannya adalah seperti demikian.
Berikut ini adalah salinan ralat siaran pers untuk sistem penilaian SBMPTN 2018:
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
PANITIA PUSAT
SELEKSI NASIONAL PENERIMAAN MAHASISWA BARU
PERGURUAN TINGGI NEGERI TAHUN 2018
Sekretariat: Gedung dr. Prakosa (Lt. 2) Kantor Pusat Universitas Sebelas Maret
Jalan Ir. Sutami No. 36 A Kentingan, Surakarta 57126
Telepon: 0271-7890329 Faksimili: 0271-636268 e-mail: panpus.snmptn.sbmptn@mail.uns.ac.id
RALAT SIARAN PERS
Panitia Pusat SN-PMB PTN 2018. Dengan ini Panitia Pusat Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi Negeri 2018 menyampaikan informasi resmi tentang system penilaian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri 2018 (SBMPTN 2018) sebagai berikut:
Penilaian terhadap jawaban SBMPTN 2018 tidak lagi menggunakan skor 4 (empat) untuk jawaban benar, skor 0 (nol) untuk yang tidak menjawab, dan skor negatif 1 (-1) untuk jawaban yang salah seperti pada SBMPTN 2017.
Metode penilaian pada SBMPTN 2018 tidak hanya memperhitungkan jumlah soal yang dijawab dengan benar dan salah oleh peserta, tetapi juga memperhitungkan karakteristik setiap soal khususnya tingkat kesulitan dan sensitifitasnya dalam membedakan kemampuan peserta.
Metode penilaian oleh Panitia Pusat dilakukan melalui 3 tahap, yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Tahap I, seluruh jawaban peserta SBMPTN 2018 akan diproses dengan memberi skor 1 (satu) pada setiap jawaban yang benar, dan skor 0 (nol) untuk setiap jawaban yang salah atau tidak dijawab/kosong.
b. Tahap II, dengan menggunakan pendekatan Teori Response Butir (Item Response Theory) maka setiap soal akan dianalisis karakteristiknya, diantaranya adalah tingkat kesulitan relatifnya terhadap soal yang lain, dengan mendasarkan pada pola response jawaban seluruh peserta tes tahun 2018. Dengan menggunakan model matematika, maka akan dapat diketahui tingkat kesulitan soal-soal yang dikategorikan mudah, sedang, maupun sulit.
c. Karakteristik soal yang diperoleh pada Tahap II, kemudian digunakan untuk menghitung skor setiap peserta. Soal-soal sulit akan mendapatkan bobot yang lebih tinggi dibanding soal-soal yang lebih mudah. Tahap-tahap penghitungan skor ini dilakukan oleh tim yang memiliki kompetensi di bidang pengujian, pengukuran dan penilaian.
Dengan sistem ini, maka setiap peserta yang dapat menjawab jumlah SOAL yang SAMA dengan BENAR, akan dapat memperoleh nilai yang BERBEDA tergantung pada soal mana saja yang mereka jawab dengan benar.
Contoh: peserta A dapat menjawab dengan benar 5 soal yaitu nomor 1, 5, 7, 11, dan 13, sedangkan peserta B juga dapat menjawab 5 soal dengan benar yaitu nomor 1, 5, 9, 12, dan 15, kedua peserta tersebut akan mendapatkan skor akhir yang berbeda karena butir soal yang dijawab dengan benar oleh peserta A memiliki tingkat kesulitan yang berbeda dengan butir soal yang dikerjakan dengan benar oleh peserta B.
Penskoran ini sudah lama digunakan secara meluas di negara-negara maju di Amerika dan Eropa karena dengan menyertakan karakteristik setiap soal dalam penilaian, skor yang diperoleh akan lebih “fair” dan dapat membedakan kemampuan peserta dengan lebih baik. Petunjuk pengerjaan soal yang sesuai dengan sistem penilaian di atas, sudah disertakan pada setiap set soal yang diujikan.
Demikian informasi resmi ini untuk dapat diketahui oleh masyarakat dan dipergunakan sebagaimana mestinya.
Surabaya, 9 April 2018KetuaSekretarisTtdJONI HERMANA
Berikut ini filenya:
Download Ralat Siaran Pers Sistem Penilaian SBMPTN 2018.pdf
Bikin pembahasan soal SBMPTN dong pak hehehe
ReplyDeleteHalo Pak, maaf pak saya masih bingung. Jadi sistem penilaian skrg cuma ada point 1 untuk benar dan 0 untuk jawab salah dan tidak menjawab. Tiap butir soal nantinya dihitung perbandingan siswa jawab benar dengan seberapa banyak siswa yg jawab butir soal tsb shg dihasilkan data untuk menganalisis tingkat kesulitan soal. Saya masih bingung, apa yang membedakan antara menjawab salah dengan tidak menjawab sama sekali ?, apakah penilaian akhir memepertimbangkan jumlah jawaban salah ?. Apa benar tidak merespon (menjawab) butir soal hanya dapat mengurangi tingkat kesulitan soal ?. Dan pada akhirnya, lebih baik para siswa menembak soal yang tidak tahu atau dibiarkan saja ? Mohon infonya pak, terimakasih.
ReplyDeletePak triknya menjawab gimana biar poointnya banyak?
ReplyDelete